Sumber: bataviase.co.id
Untuk kaum wanita, mempercantik diri itu merupakan kebutuhan. Tidak heran jika wanita bisa menghabiskan waktu dan materinya agar tampil menarik. Nah, bagi wanita muslimah tentu tidak nyaman jika mempercantik diri di salon konvensial. Kenyamanan inilah yg ditawarkan sejumlah salon muslimah yg kini marak bermunculan.
Sebelum merebaknya usaha Salon Muslimah, Aisyah Ali (50). aktivis sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, enggan pergi ke salon. Menurutya salon konvensional membuat ia risih untuk membuka aurat karena di sana ada kaum adam yg bukan muhrim-nya. Namun ketika ada salon yg bercirikan muslimah, la tak sungkan-sungkan untuk berlama-lama melakukan perawatan hnya untuk merelaksasi tubuhya. Bisa dimaklumkan dgn segudang aktivitasnya ia perlu memanjakan diri dgn melakukan massage, Iulur. body scrub, dan bahkan spa, hnya untuk mengembalikan kesegaran tubuhnya.
Aisyah memang sangat nyaman berada di salon Muslimah Fatimah yg berada di jalan Lafran Pane, Depok. Ia merasakan kenik-matannya selama melakukan perawatan dikarenakan ia lebih leluasa dalam ruang geraknya, karena di sana tidak ada tenaga kerja laki-laki maupun pelanggan laki-laki. Menurut Emma Rachmawati pemilik dari Fatimah salon day Spa Muslimah, sebenarnya para muslimah ini memang sangat peduli terhadap kecantikan dan kebersihan badannya.
Secara fisik tidak ada perbedaan mencolok antara salon muslimah dan salon biasa. Yg membedakan adalah salon ini dikhususkan bagi kaum wanita muslim (berjilbab khususnya). Sehingga para pengunjung baik yg datang dan yg mengantar diharuskan mengikuti aturan khusus salon ini. Seperti pria dilarang masuk, privasi pengunjung yg terjaga hingga aturan khusus lainnya. Tentunya para pekerjanya adalah wanita, dan begitu juga dgn konsumennya. Sehingga tidak ada masalah dalam melihat aurat atau memegang rambut dan kepala. Hal ini dilakukan sebagai salah satu jaminan pihak salon kepada pengunjung agar privasi dan aurat kewanitaannya tetap terjaga.
Hal tersebut dibenarkan Agustan Alvi, Presiden Direktor Salma Salon Muslimah. Menurutnya trade mark salon muslimah ini memang sudah harus unggul daripada salon konvensional yg ada pada saat ini. Karena pasaran1 saidn muslimah ini sudah tepat yakni sasarannya ada pada para muslimah yg membutuhkan perawatan kecantikan yg lebih tertutup. Karena para muslimah memang sangat membutuhkan salon yg lebih menggung-gulkan privatisasi terjaga dan tidak ada satu orangpun yg bukan muhrimnya berada didalam salon tersebut.Selain aturan penjagaan norma kesusilaan, salon-salon khusus muslimah ini. pada umumnya juga tidak menerima permintaan-pe-rmintaan pengunjung yg bertentangan dgn aturan agama Islam. Seperti men-cukur dan mengganti bulu mata dan alis. Hair extension, mewarnai rambut.
dalam mendirikan salon muslimah. Ia menjelaskan bahwa produk kosmetika sebisa mungkin menggunakan produk yg telah mendapat sertifikasi halal. Walaupun masih sedikit tapi kami tetap mencoba menggunakan. "Namun yg pasti tidak akan membahayakan." ujarnya. Jadi bagi anda yg ingin berias namun tetap terjaga privasi dan sesuai dgn aturan Islam, salon muslimah nampak layak untuk menjadi pilihan